makalah olah raga air



MAKALAH OLAH RAGA AIR
Ilmu dan Teknik Berenang Gaya Dada dan Bebas


Disusun Oleh
M. Sibghotulloh Ridho
230210100042







UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
2011

BAB I
Pendahuluan

I.              Latar Belakang
Renang merupakan olahraga air dengan gerak utama lengan dan tungkai untuk menghasilkan daya dorong supaya tubuh secara keseluruhan bergerak dan meluncur maju. Gerak maju ditentukan oleh anggota tubuh atas berupa ayunan lengan (stoke)  dan gerakan anggota tubuh bawah berupa gerakan tungkai  (kick)  dengan koordinasi yang tepat (Piscopo & Baley, 1981: 365-368; Maglischo, 1993: 295-296).
Berenang adalah aktivitas dalam hal ini olah raga yang dilaksanakan pada media air, yang pada umumnya dilaksanakan sebagai kegiatan rekreasi yang menyehatkan. Pada dasarnya berenang merupakan kemampuan yang perlu dimiliki setiap individu sebagai kemampuan hidup. Pada praktiknya berenang menjadi salah satu pelajaran yang bisa diharuskan bagi  anak-anak dan dewasa, terlebih bagi orang-orang yang dituntut untuk mampu berenang dalam bidang profesinya. Oleh karena itu, dibutuhkan konsep ilmu dan teori berkeahlian dalam berenang.
Dalam teknik dasar renang, dikenalkan setidaknya 4 macam gaya yakni, gaya dada (chest stroke), gaya bebas (crawl stroke), gaya punggung(back crawl stroke), dan gaya kupu-kupu (butterfly stroke). Dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai renang gaya dada dan gaya bebas.
II.            Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latarbelakang diatas, dapat diketahui bahwa dalam olahraga renang dipelajari diantaranya dua gaya berenang yaitu, gaya dada dan gaya bebas. Maka penulis akan menjelaskan ilmu dan teknik berenang gaya dada dan gaya bebas.
III.           Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah mengetahui ilmu dan teknik berenang gaya dada dan gaya bebas.


BAB II
Pembahasan

IV.          Ilmu dan Teknik Dasar Berenang
Sebelum mulai mempelajari teknik gaya tertentu, perlu dipelajari beberapa ilmu dan teknik dasar berenang. Ada beberapa metode yang diterapkan dalam mempelajari renang. Namun secara umum materi yang perlu dipahami antara lain, mengenal sifat air, adaptasi pernapasan dan postural, teknik mengatasi panik saat di air, teknik meluncur, dan teknik dasar mengayuh.
Hukum Archimedes mengatakan : “Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.” Di dalam air, berat benda tidak sama dengan beratnya di udara. Di dalam air benda akan mengalami apa yang dinamakan gaya apung (atau gaya ke atas). Gaya apung ini membuat berat benda di dalam air akan terasa lebih ringan dibandingkan dengan berat benda di udara.
Saat seorang Janet Evans dari Amrik (pemegang rekor wanita 1500 meter gaya bebas, 15 menit 52 detik) berada dalam air, ia menyadari bahwa ia mendapat gaya ke atas (gaya apung). Gaya yang ditemukan oleh Archimedes ini disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan air (tekanan hidrostatik) antara bagian bawah dan bagian atas tubuh. Seorang Janet pasti tahu bahwa besarnya gaya apung ini tergantung  pada  berapa banyak bagian tubuhnya yang berada dalam air. Semakin besar volume  tubuh yang berada dalam air semakin besar gaya apungnya. Seorang gendut umumnya  lebih mudah  terapung karena gaya apungnya lebih besar (volume tubuhnya lebih besar karena kelebihan lemak).  Gaya apung juga tergantung pada massa jenis (kepekatan) air. Semakin pekat air semakin besar gaya apungnya. Air di laut mati sangat pekat (massa jenisnya 1,166 kali lebih besar dari  massa jenis air tawar), sehingga orang yang berenang di laut mati tidak akan tenggelam. Walaupun gaya apung tidak ada hubungan langsung dengan kecepatan renang, namun gaya apung dapat menghemat energi perenang (dengan gaya apung yang besar, perenang tidak perlu melakukan gerak ekstra untuk mempertahankan diri agar tetap terapung). (Yohanessurya, 2008:4)
Ketika ada kecepatan relatif antara air dan tubuh kita, tubuh kita akan mengalami gaya gesek fluida (fluid-frictional drag atau sering juga disebut drag force) yang melawan gerak relatif kita dengan arah sesuai arah alir air relatif terhadap tubuh kita. Untuk meminimalkan besarnya gaya gesek pada tubuhkita harus berusaha membuat luas penampang tubuh yang tegak lurus terhadap air sekecil mungkin. Karena itu, pada saat posisi meluncur, telapak tangan perenang yang satu berada di telapak tangan yang lainnya, siku melekat rapat di sisi telinga dan jari kaki dibuat serata mungkin dengan tumit.
Gaya gesek fluida dirasakan oleh kita  sebagai hasil dari interaksi tubuh kita dengan molekul-molekul air. Gaya gesek ini menyebabkan turunnya kelajuan gerakan renang. Namun berdasarkan hukum gerak Newton III ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda pertama, gaya gesek inilah yang juga mendorong perenang untuk terus bergerak maju. Jika tidak ada gaya gesek sama sekali, maka tidak akan ada gaya dorong yang menyebabkan perenang terus bergerak.
V.            Teknik Gaya Renang
1.    Gaya Dada
Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki. (Wikipedia, 2010)
Gaya dada sebetulnya ada dua macam yakni, gaya dada untuk sprint dan gaya dada untuk distance-swimming. Gaya dada jenis pertama lebih mengutamakan kecepatan, sedangkan jenis yang kedua lebih mengutamakan penghematan energi. Salah satu pembeda diantara keduanya adalah eksploitasi terhadap luncuran, yakni saat dimana tubuh dalam keadaan streamline, kedua kaki lurus rapat, kedua tangan menjulur lurus rapat ke depan, dan kepala berada didalam air dengan pandangan menghadap ke dasar kolam. Pada gaya dada untuk sprint, Anda tidak harus meluncur. Sebaliknya, Anda ingin segera mengambil langkah baru, karena yang demikian ini akan membuat Anda lebih cepat meskipun lebih melelahkan. Namun pada gaya dada untuk distance-swimming, Anda benar-benar menikmati luncuran karena hal tersebut akan menghemat tenaga dan membuat Anda merasa santai. (Abdurrosyid, 2011)
Meski demikian, ada beberapa prinsip yang tidak berbeda antara kedua jenis gaya dada yang ada. Yang pertama, gerakan kaki. Dalam gaya dada, gerakan kaki mengambil peran yang sangat signifikan dalam menciptakan gaya dorong kedepan. Gerakan kaki dalam gaya dada berturut-turut adalah posisi rapat lurus, kaki ditekuk, kedua kaki direnggangkan, lalu kedua kaki diluruskan dan dirapatkan kembali (dilakukan secara akseleratif) sehingga kembali pada posisi lurus rapat. (Abdurrosyid, 2011)
Secara berturut-turut, gerakan lengan dalam gaya dada adalah lurus rapat kedepan dengan kedua telapak tangan bertemu satu sama lainkedua lengan sedikit direnggangkan selebar bahu dengan telapak tangan menghadap ke arah dasar kolammengayuh dengan lengan atas ditarik ke belakang dengan tetap dijaga tinggi (high-elbow) sementara lengan bawa membentuk sudut 90 derajat terhadap lengan atas, kedua telapak tangan ditarik ke depan dada, lalu kedua tangan kembali diluruskan ke arah depan sampai kedua telapak tangan bertemu satu sama lain. Perhatikan, selama keseluruhan gerakan tangan, jari-jari tangan harus dalam keadaan rapat untuk mengurangi tahanan air dan pada saat yang sama menambah gaya dorong ke depan sewaktu mengayuh. (Abdurrosyid, 2011)
Yang ketiga, kesesuaian antara gerakan kaki dan gerakan tangan. Kesesuaian ini penting untuk meningkatkan efisiensi dan mengoptimalkan kecepatan. Salah satu yang terpenting adalah, kedua lengan Anda harus lurus rapat ketika kedua kaki Anda juga lurus rapat. Ini adalah kondisi streamline dimana Anda meluncur akibat gaya dorong yang ada. Semakin streamline tubuh Anda, semakin kecil tahanan air, sehingga semakin jauh pula Anda akan bergerak ke depan. Disamping ketiga hal diatas, ada hal lain yang juga harus Anda perhatikan, yakni jangan terlalu lama menyembulkan diri keatas permukaan air. Artinya, begitu kepala Anda menyembul keatas permukaan air dan Anda mengambil nafas, sesegera mungkin masukkan kembali kepala Anda kedalam air dengan cara segera menyorongkan kedua lengan lurus ke depan (entry). (Abdurrosyid, 2011)
Soal mengambil nafas, biasanya memang nafas diambil setiap langkah (yakni, setiap satu ayunan kaki). Namun, Anda mungkin juga baru mengambil nafas setelah dua atau bahkan tiga ayunan kaki. Caranya, lakukanlah ayunan kaki tambahan sewaktu Anda dalam keadaan meluncur. Adapun drill yang bisa dilakukan untuk renang gaya dada antara lain sebagai berikut. Pertama, dengan menggunakan pelampung tangan, lakukan gerakan kaki gaya dada (gerakan kaki katak). Kedua, dengan menggunakan pelampung tungkai, lakukan gerakan lengan gaya dada. (Abdurrosyid, 2011)
2.    Gaya Dada
Gaya Bebas Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
Gerakan Tangan dalam Renang Gaya Bebas
Dalam renang gaya bebas, dan juga dalam gaya-gaya yang lain, kayuhan tangan adalah sumber utama propulsi (gaya dorong ke depan). Ibarat perahu, tangan kita adalah dayungnya. Sewaktu tangan kita mengayuh ke belakang, tubuh kita pun akan terdorong bergerak ke depan. Kayuhan tangan sendiri adalah salah satu fase dari gerakan tangan ketika berenang.
Dalam gaya bebas, gerakan tangan terdiri secara umum terdiri dari fase-fase sebagai berikut: 1) mengayuh, 2) pemulihan (recovery), 3) masuk kembali kedalam air (enter), dan 4) ekstensi. Dari keempat fase ini, berfokuslah pada fase mengayuh dan ekstensi. Soal fase pemulihan dan masuk kembali kedalam air, Anda tidak perlu terlalu ambil pusing karena Anda akan melakukannya secara alami dan spontan.
Fase mengayuh harus dilakukan dalam lintasan yang sepanjang mungkin, untuk menghasilkan gaya dorong yang maksimal. Untuk itulah, kayuhan tangan harus dilakukan hingga tangan melewati paha. Kebanyakan perenang pemula hanya mengayuh sampai sebatas dadanya saja. Begitu tangan pengayuh sejajar dada, mereka langsung mengeluarkannya ke permukaan air (pemulihan). Ini tentu saja sebuah kesalahan. Mengayuhlah sampai melewati paha Anda, niscaya Anda akan melaju lebih cepat, dan dengan demikian Anda akan berenang lebih efisien.
Sewaktu mengayuh, lengan bawah Anda harus selalu membentuk sudut kurang lebih 90 derajat terhadap lengan atas Anda.
Jika Anda bisa, mengayuhlah dalam lintasan S. Caranya, pertama-tama gerakkanlah tangan pengayuh ke sisi luar, lalu bawalah kearah dalam hingga sejajar dada Anda, lalu selanjutnya gerakkanlah ke sisi luar paha Anda. Namun jika Anda kesulitan melakukannya, Anda bisa melakukannya dalam lintasan I (lurus).
Seusai mengayuh, tangan Anda akan melakukan pemulihan. Tidak ada ketentuan yang khusus dan ketat soal harus seperti apa tangan kita dalam fase ini. Para perenang hebat melakukannya dengan cara yang bisa dibilang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun salah satu cara yang bisa Anda coba adalah dengan menekuk sikut Anda. Lakukanlah fase ini dengan sesantai mungkin, karena memang tujuannya adalah pemulihan (recovery).
Sesudah pemulihan, tangan harus dimasukkan kembali kedalam air. Dan begitu tangan Anda memasuki air, sorongkanlah ia sejauh-jauhnya ke arah depan sejajar dengan permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda terapung yang ada jauh di depan Anda. Inilah fase ekstensi. Dalam fase ekstensi ini, jangan sampai tangan Anda turun (drop). Pertahankanlah untuk tetap menyorong lurus ke arah depan, sejajar dengan permukaan air.
Jika Anda bisa melakukan gerakan tangan sebagaimana diatas dengan benar, diiringi dengan gerakan kaki dan sikap tubuh yang benar, maka Anda akan merasa terapung di permukaan air, ringan sekali, dan pada saat yang sama tubuh Anda meluncur cepat ke arah depan.
Cara Bernafas dalam Renang Gaya Bebas
Diantara empat gaya renang yang ada (gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung), yang paling sulit cara bernafasnya adalah gaya bebas. Dalam gaya dada dan gaya kupu-kupu, bernafas bisa dilakukan dengan mudah karena ada saat dimana kepala kita seluruhnya berada diatas permukaan air. Bernafas dalam gaya punggung juga tidak sulit karena kepala dan tubuh kita menghadap dengan bebas ke arah langit. Adapun dalam gaya bebas, kepala kita tidak boleh sepenuhnya menyembul dari permukaan air. Inilah yang menjadikan bernafas dalam gaya bebas terasa lebih sulit.
Namun jika sudah biasa, tidak akan ada lagi hal yang sulit. Mengambil (menghirup) nafas dalam gaya bebas kita lakukan semenjak 2/3 kayuhan tangan kita, dan kita akhiri pada saat tangan kita kembali masuk kedalam air. Kita ambil contoh mengambil nafas ke sisi kiri. Pada saat kayuhan tangan kiri kita sejajar dengan dada, akan timbul gaya angkat pada sisi kiri tubuh kita. Akibatnya, tubuh pun akan miring menghadap ke sisi kiri. Pada saat itulah kita mulai mengambil nafas. Dan kemiringan tubuh kita dengan sendirinya akan membantu wajah kita untuk bisa menyembul keatas permukaan air dengan mudah dan alami.
Pada saat wajah Anda kembali terbenam kedalam air, keluarkanlah udara dengan santai dari hidung Anda. Ini akan menimbulkan gelembung-gelembung air yang keluar dari hidung Anda.
Lalu kapan kita mengambil nafas? Untuk renang jarak jauh semisal 1500 meter, beberapa perenang hebat seperti Grant Hackett mengambil nafas setiap dua kayuhan sekali. Ini artinya hanya berselang satu kayuhan saja, dan karenanya bernafasnya pun hanya ke satu sisi saja: ke kiri saja atau ke kanan saja.
Namun ada juga beberapa perenang yang mengambil nafas setiap tiga kayuhan sekali. Ini artinya pengambilan nafas akan dilakukan bergantian ke kiri dan ke kanan. Cara bernafas seperti dikenal sebagai bilateral breathing. Lalu mana yang lebih baik antara mengambil nafas ke satu sisi saja atau mengambil nafas ke dua sisi secara bergantian? Jawabannya, suka-suka Anda. Lakukanlah yang menurut Anda lebih rileks, santai, nyaman dan cocok untuk Anda. Jadi yang terpenting, Anda merasa nyaman ketika bernafas.
Meski demikian, banyak perenang sprint gaya bebas (50 meter atau 100 meter) yang berusaha semaksimal mungkin untuk menahan nafas mereka selama balapan. Mereka hanya mengambil nafas ketika betul-betul memerlukannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pengurangan kecepatan yang biasanya terjadi ketika seorang perenang gaya bebas sedang mengambil nafas.
Renang Gaya Bebas: Teknik yang Lebih Sempurna
Teknik yang benar adalah hal terpenting ketika Anda berenang, bahkan juga ketika Anda melakukan cabang olahraga lainnya. Dalam renang, teknik yang salah akan membuat Anda kehilangan efisiensi, lambat, dan cepat capek. Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan teknik yang lebih sempurna untuk renang gaya bebas. Mengapa gaya bebas? Tentu saja karena gaya bebas masih merupakan gaya yang paling banyak dipakai karena ia cepat namun pada saat yang sama tidak menguras terlalu banyak tenaga. Berikut ini beberapa kunci penting untuk memperagakan renang gaya bebas secara lebih sempurna.
Body Streamline
Pertama dan yang paling utama, Anda harus senantiasa berada dalam posisi streamline selama berenang. Posisi streamline akan meminimalkan tahanan air. Ya, tubuh Anda harus streamline mulai dari ujung jari tangan Anda sampai ujung jari kaki Anda. Dan agar posisi streamline ini bisa tercapai setiap saat, maka yang harus Anda lakukan adalah:
1. Posisi kepala Anda harus streamline dengan badan. Telinga Anda harus segaris dengan badan Anda. Caranya, selama berenang, celupkan kepala kedalam air. Hadapkan wajah ke dasar kolam, dengan pandangan mata ke bawah, sedikit kedepan. Demikian pula sewaktu mengambil nafas, jangan mengangkat kepala. Cukup mulut Anda berada diatas permukaan air, dan satu telinga Anda tetap tercelup kedalam air. Jika kedua telinga keluar dari air, berarti salah.
2. Sewaktu ekstensi, lengan Anda harus berada dalam posisi horizontal kearah depan. Jangan sampai lengan Anda turun. Jadi, ketika satu lengan Anda melakukan catch, pull, dan recovery, lengan Anda yang lain tetap rata dengan permukaan air.
3. Jangan menekuk tungkai. Gerakan kaki Anda berasal dari paha, bukan hanya gerakan betis Anda. Yang juga penting adalah untuk mengunci punggung kaki Anda agar segaris dengan tungkai Anda (seperti yang biasa dilakukan oleh seorang penari balet atau seorang pesenam).
Body Rotation
Selama berenang gaya bebas, tubuh Anda harus bisa menyerupai balok kayu yang oleng ke kiri dan ke kanan, terhadap sumbu aksialnya. Dan keolengan tubuh ini tidak hanya terjadi pada dada Anda, tetapi semua bagian tubuh Anda. Mulai dari kepala, dada, perut, pinggang, dan tungkai. Sewaktu lengan kiri Anda berekstensi, tubuh Anda miring ke kanan, tubuh bagian kanan naik. Sebaliknya, sewaktu lengan kanan Anda berekstensi, tubuh Anda miring ke kiri, tubuh bagian kiri Anda naik. Ayunan tungkai Anda juga harus mengikuti keolengan ini. Untuk mudah melakukan hal ini, latihlah tungkai Anda untuk bisa melakukan ayunan kaki menyamping.
Dengan body rotation yang sempurna, Anda pun akan mudah dalam mengambil nafas. Anda tidak perlu menolehkan kepala untuk mengambil nafas. Anda cukup memanfaatkan keolengan tubuh Anda untuk mengambil nafas. Ingat, Anda tidak perlu mengeluarkan kepala Anda terlalu banyak keatas permukaan air. Keluarkan sedikit saja, sesedikit mungkin, yang penting sudah bisa untuk mengambil nafas.
Efisienkan Fase Ekstensi
Anda akan bisa menambah efisiensi gaya bebas Anda, atau dengan kata lain, menambah jarak per langkah, dengan cara meluncur (gliding) sewaktu fase ekstensi. Seusai pull, lengan Anda langsung melakukan recovery. Nikmati recovery, dan pada saat yang sama lengan ekstensi Anda lurus ke depan, rata dengan permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda yang jauh yang ada di depan Anda. Saat inilah tubuh Anda meluncur dalam posisi badan sedikit oleng.
Efisienkan Kayuhan
Kayuhan adalah sumber utama propulsi (gaya dorong) Anda. Karena itu, mengefisienkan gerakan ini sangatlah penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Lengan pengayuh. Ada dua cara untuk menggerakkan lengan pengayuh, atau kombinasi diantara keduanya. Yang pertama adalah dengan gerakan S. Caranya pertama-tama gerakkan tangan kearah luar, lalu masuk ke arah perut, dan lalu keluar lagi ke sisi paha. Ini adalah cara yang lebih tradisional. Cara yang kedua adalah dengan gerakan high-elbow catch. Yaitu dengan menjaga lengan atas senantiasa tinggi, dan tidak turun (drop). Caranya adalah dengan menjaga agar lengan atas Anda senantiasa berjauhan dengan ketiak Anda. Cara kedua ini dipakai oleh Grant Hackett. Yang paling ideal barangkali adalah gabungan dari keduanya. Maksudnya, catch dilakukan dengan high-elbow, lalu pull dilakukan dengan menggerakkan lengan kearah perut, lalu keluar menuju sisi paha, sehingga membentuk huruf S. Adapun saya sendiri lebih suka kayuhan lurus high-elbow ala Grant Hackett.
2. Jari-jari tangan. Jangan sampai Anda membuka jari-jari tangan Anda, karena hal itu akan mengurangi gaya dorong yang timbul. Yang benar, rapatkanlah satu sama lain, ketika tangan Anda melakukan kayuhan dan ekstensi. Satu-satunya saat dimana Anda tidak harus melakukannya adalah ketika tangan Anda melakukan recovery.
3. Lakukan kayuhan mulai dari saat berakhirnya ekstensi sampai dengan tangan Anda melampaui sisi paha Anda. Jangan sekali-kali mengeluarkan tangan Anda sebelum tangan Anda menyentuh sisi paha Anda, meskipun Anda kelelahan.
High Elbow Recovery
Sebetulnya, tidak ada cara yang baku untuk melakukan recovery. Namun, cara yang paling tradisional dan yang paling disarankan adalah dengan metode high-elbow recovery. Maksudnya, selama gerakan recovery, sikut Anda adalah titik tertinggi dari lengan Anda. Dengan metode ini, Anda akan terhindar dari over-reach atau over-extension.
Gerakan Kaki
Sebetulnya gerakan kaki gaya bebas ada dua macam: gerakan kaki untuk tujuan sprint, dan gerakan kaki untuk distance-swimming. Untuk sprint, Anda akan menggerakkan kaki Anda dengan frekuensi yang lebih tinggi, untuk menambah gaya dorong Anda. Namun pada distance-swimming, gerakan kaki Anda pada dasarnya hanya berfungsi untuk menjaga agar bagian bawah tubuh Anda tetap mengapung rata dengan permukaan air (steramline). Untuk itu, Anda menggerakkan tungkai Anda dengan santai. Apapun jenis gerakan kakinya, ada satu hal yang harus Anda perhatikan: jangan menekuk lutut Anda, dan jangan mengayunkan tungkai Anda terlalu lebar. Anda sama sekali tidak perlu mengayunkan kaki Anda terlalu lebar karena hal itu sama sekali tidak bermanfaat, dan hanya akan buang-buang tenaga saja.




BAB III
Kesimpulan dan Saran

VI.          Kesimpulan
1.    Gaya dada adalah gerakan renang pada posisi tubuh dan muka menghadap ke dasar air dengan mengayuhkan kedua tangan dan kaki bergantian diikuti dengan membuang nafas ketika kedua telapak tangan yang merapat satu sama lain menembus air dan mengambil nafas dengan mulut saat kedua tangan membelah dan mengayuh serta mendorong tubuh sehingga tubuh terdorong ke depan dan terangkat, dilakukan dengan kontrol pernapasan dan postur.
2.    Gaya bebas adalah gerakan berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.

VII.         Saran
1.    Sebaiknya saat belajar berenang hilangkan rasa takut, lalu fokus dan nikmati setiap gerakan, agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.
2.    Sebaiknya saat belajar berenang bawalah pendamping yang dapat dipercaya.


Daftar Pustaka

http://www.ccitonline.com/mekanikal/tiki-index.php?page=Mekanika+Fluida+: +Gaya+Apung+dan+Stabilitas (diakses pada 23 September 2011)

www.yohanessurya.com/download/penulis/Olahraga_07.pdf (diakses pada 23 September 2011)

http://anggaraaditya.wordpress.com/fisika-dalam-renang/ (diakses pada 23 September 2011)

http://referensibuattugas.blogspot.com/tentang-renang/ (diakses pada 23 September 2011)

http://referensibuattugas.blogspot.com/2011/09/renang-gaya-dada.html (diakses pada 23 September 2011)

http://referensibuattugas.blogspot.com/2011/09/tentang-renang.html  (diakses pada 23 September 2011)

http://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_dada (diakses pada 23 September 2011)

http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/ (diakses pada 23 September 2011)


1 comment:

  1. olahraga tidak hanya dilakukan didaratan. ternyata olahraga air juga olahraga yang patut untuk dipelajari

    ReplyDelete